Dinas Pendidikan, (28/08/2024) bertempat di Hotel ASMI Sumenep Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Bidang Pembinaan Ketenagaan menggelar Bimbingan Teknis Sekolah Responsif Gender.

Dalam sambutannya Akhmad Fairusi, S.Pd., M.AP., kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan menjelaskan bahwa Bimtek Sekolah Responsif Gender ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal  28 sampai dengan 30 Agustus 2024 dan diikuti oleh 142 orang yang terdiri dari coordinator pengawas sekolah, Ketua K3S SD Negeri Kabupaten, Ketua MKKS SMP Negeri, Ketua IGTKI, Kepala Sekolah dan Guru Jenjang PAUD sampai dengan SMP yang terundang.

“Kegiatan pada hari ini menjadi penting sebagai wujud komitmen bersama terkait dengan gerakan sekolah responsif gender serta dinamika dan perkembangannya di Kabupaten Sumenep. Sekolah responsif gender merupakan salah satu gerakan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan yang responsif gender dilakukan secara inklusif, adil dan mampu mengakomodir kebutuhan murid baik laki-laki maupun perempuan sebagai langkah dasar pentingnya kesetaraan gender” kata Bupati Sumenep Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo melalui Asisten Administrasi Umum Ferdiansyah Tetrajaya yang sekaligus membuka acara Bimtek ini.

Pemerintah daerah mendukung gerakan sekolah responsif gender sebagai upaya peningkatan pengarusutamaan gender, salah satu wujudnya adalah program unggulan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumenep 2021-2026

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Agus Dwi Saputra, S.Sos., M.Si., berharap dari kegiatan ini adalah adanya akses, partisipasi, control dan manfaat yang setara kepada guru dan peserta didik. Terhapusnya segala bentuk diskriminasi dan kekerasan serta terintegrasikannya nilai-nilai dan prinsip kesetaraan gender dalam pendidikan dan pembelajaran

Narasumber dalam kegiatan ini diantaranya adalah Bupati Sumenep selaku Pelopor Sekolah Responsif Gender di Kabupaten Sumenep, Septi Herliana Waluyanti penelaah teknis kebijakan pada pusat penguatan karakter Kemendikbudristek, serta tim inovasi Jawa Timur dan Focal Point Sekolah Responsif Gender.

Metode dan strategi dalam kegiatan ini meliputi materi, diskusi, studi kasus, tanya jawab dan penyusunan rencana tindak lanjut.

(DinasPendidikan/Admin_nx)